![]() |
Foto : metrotvnews.com |
METAZERO.COM - Harga emas dunia tercatat melemah tipis pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB), meskipun dolar AS berada di level terendah dalam tiga setengah tahun.
Logam kuning gagal bangkit meski ada peluang kenaikan, tertekan oleh data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang beragam dan spekulasi kebijakan Federal Reserve (The Fed).
Emas Terhambat Data Ekonomi AS
Mengutip FX Street, harga emas (XAU/USD) berada di USD 3.331 per ons, turun 0,05% dari sesi sebelumnya.
Pelemahan ini terjadi meskipun imbal hasil obligasi pemerintah AS (Treasury) anjlok dan dolar melemah—dua faktor yang biasanya mendorong kenaikan emas.
Penyebab utama tekanan pada emas adalah laporan ekonomi AS yang kuat, termasuk:
- Klaim pengangguran lebih rendah dari perkiraan.
- Pesanan barang tahan lama Mei melampaui ekspektasi.
- PDB AS kuartal I-2025 terkoreksi lebih dalam dari perkiraan, menunjukkan perlambatan ekonomi.
Data ini memperkuat spekulasi bahwa The Fed mungkin hanya akan memotong suku bunga dua kali menjelang akhir 2025, bukan lebih agresif seperti harapan pasar.
Ketidakpastian Politik dan Kebijakan Fed
Di tengah gejolak ekonomi, Presiden AS Donald Trump dikabarkan sedang mempertimbangkan calon pengganti Jerome Powell sebagai Ketua The Fed.
Jika Trump mengumumkan nama pada September atau Oktober 2025, hal ini bisa menimbulkan gejolak di pasar keuangan, terutama jika calon tersebut memiliki pandangan kebijakan yang berbeda.
Sementara itu, sejumlah pejabat Fed—termasuk Susan Collins (Boston Fed), Thomas Barkin (Richmond Fed), dan Michael Barr (Gubernur Fed)—telah mengulang pesan Powell tentang perlunya kehati-hatian dalam memangkas suku bunga.
Prospek Emas: Tetap Tertekan atau Siap Melonjak?
Analis memprediksi emas masih akan bergerak dalam kisaran terbatas hingga ada kejelasan dari The Fed.
Jika Trump memilih kandidat yang lebih "hawkish" (anti-inflasi), emas bisa semakin tertekan. Namun, pelemahan ekonomi yang lebih dalam bisa mendorong emas sebagai safe-haven.
Apa yang harus diwaspadai investor?
- Pengumuman calon Ketua Fed oleh Trump.
- Data inflasi dan lapangan kerja AS berikutnya.
- Arah imbal hasil Treasury dan nilai tukar dolar.
Dengan ketidakpastian yang tinggi, emas masih berpeluang rebound—namun perlu trigger kuat untuk keluar dari tekanan saat ini.***